Data Link
merupakan saudara kedua dari tujuh bersaudara di keluarga layer standar OSI.
Tugas utama
Tugas utama dari data link layer ini adalah sebagai fasilitas yang memindahkan data kasar (raw
data) dan mengirimkannya ke saluran yang bebas dari kesalahan.
Komponen dari
data link layer :
- Frame, protocol data unit (aturan) di data link
- Node, peralatan-peralatan untuk di network
- Media, bertugas membawa sinyal-sinyal data
- Network, satu atau lebih komputer yang berhubungan untuk saling berbagi informasi
Tanggung jawab data link layer adalah dalam masalah pengiriman dan penerimaan data dari network
layer. Dalam setiap perjalanannya mengirimkan data, data link biasanya
menghadapi kesulitan. Kesulitan yang biasanya mengganggu perjalanan pengiriman
data link bernama noise.
Noise / keributan dapat merusak jalur perjalanan
pengiriman data oleh data link, jalur perjalanan tersebut istilahnya adalah
saluran frame. Oleh karena serangan dari noise,
membuat si data link mengirim ulang data-data (yang telah diubah menjadi frame-frame)
yang rusak, tapi jika frame itu dikirim terus menerus, dapat timbul masalah baru lagi yaitu duplikasi frame.
Layanan Data Link
Data link menyediakan layanan-layanan untuk layer network, layanannya adalah sebagai berikut:
Unacknowledged
connectionless
Komputernya
sumber mengirim frame ke komputer lain tapi tanpa memberi pemberitahuan terlebih
dahulu, tanpa ada koneksi sebelum atau sesudah frame dikirim. Sayangnya jika data hilang sewaktu diganggu noise, tidak ada usaha untuk membetulkannya di data
link.
Acknowledge
connectionless (reabilitas)
Tiap
framenya dikirimkan satu-satu, pengirim dapat pemberitahuan dari frame jika sudah dikirim
atau belum. Misalnya sewaktu kirim tidak sesuai rencana, pengirim mengirimkannya lagi.
Pengirim sama penerima dapat berkomunikasi sebelum memindahkan datanya.
Frame yang dikirim disini tepat waktu dan hanya dikirim satu kali.
Ada
3 fase dalam layanan yang ini, yaitu :
- Koneksi ditentukan, pengirim-penerima saling mengenalkan variable dan counter yang diperlukan sebagai satpam pengawas buat frame yang sudah dikirim/belum.
- Frame-frame mulai dikirim.
- Koneksi dilepaskan, variable dibebaskan juga, buat menjaga koneksi untuk kelancaran pengiriman frame.
Framing
Frame : data
yang berukuran besar (ratusan bit).
Frame dapat digambarkan sebagai berikut:
Pada gambar diatas,
frame terbagi mennjadi 3 bagian, yaitu :
- Header, letaknya ada didepan dibagian frame. Header ini isinya informasi-informasi pengkontrolan, contohnya seperti informasi pengalamatan.
- Packet, berada ditengah frame, yang isinya adalah data-data.
- Trailer, berada di bagian ekor pada frame.
Kenapa perlu adanya FRAMING
- Tidak semua jaringan bisa menerima kiriman paket data yang berukuran besar dari frame.
- Dengan adanya framing bisa mempersingkat waktu dalam proses flow-control.
- Supaya tidak dikuasai oleh user (pengguna) tertentu , maka setiap pengguna dibatasi jumlah pengirimannya agar dapat giliran dalam mengirim data.
Untuk memuaskan
pelayanan kepada network layer, data link layer harus memakai layanan yang
disediakan oleh saudaranya, yakni physical layer. Menerima aliran bit yang masih mentahan
atau disebut raw bit, dan mengirim aliran bit tadi, yang merupakan bagian dari
kerjaannya physical layer.
Nah..belum tentu aliran
tersebut bebas dari kesalahan, bisa jadi jumlah bit yang diterima jadi kesedikitan,
sama saja, atau malah kebanyakan dari jumlah bit yang dikirim seharusnya. Ini bisa
terjadi karena jarak dan peralatan,
pengiriman informasi dapat mengalami perubahan dan biasanya kesalahan itu dalam bentuk
burst (lebih dari 1 bit yang terganggu). Maka proses framinglah yang tepat untuk mengatasi pengiriman
data frame, jadi framing
itu ialah memecah frame menjadi frame-frame atau bagian kecil dari data tersebut.
Ada salah satu cara untuk mendeteksi kesalahan,
diantaranya adalah redudansi.
Misalnya nih ,Si A
mengirim data berupa kata “JARINGAN KOMPUTER”, yang akan dikirimkan ke B. Data
itu tadi dipotong menjadi frame-frame, yaitu sebagai berikut:
JARI-NGAN-KOMP-UTER
JARI = 4 bit
NGAN = 4 bit
KOMP = 4 bit
UTER = 4 bit
Jumlah = 16 bit
Setelah dikirim ke
B, si B melakukan cek jumlah data bitnya. Si A juga ngasih tau terlebih dahulu ke B
kalo jumlah bit yang dia kirim itu berjumlah 16 bit. Si B
melakukan perbandingan jumlah bit dari yang ia terima dengan informasi dari si A.
Apabila jumlah bitnya tidak sesuai berarti terjadi error pada proses pengiriman data
tersebut. Maka dari itu dilakukan redudansi.
Redudansi itu sendiri adalah data tambahan yang
tidak berhubungan dengan isi informasi yang dikirimkan berupa bit variety. Fungsinya redudansi ialah sebagai
penunjuk ada tidaknya kesalahan data. Caranya dengan mendeteksi dan memeriksa kesalahan
yang ada. Akibatnya malah semakin banyak redudansi, makin baik deteksi kesalahannya,
dan makin rendah troughput (perbandingan antara data yang berguna dengan data
keseluruhan).
Fragmentation
Pada proses
fragmentation paket data ditentukan terlebih dahulu apakah paket data boleh di
potong atau tidak. Apabila tidak boleh dipotong maka akan ditandai dengan
sebuah tanda bendera(flag). Paket data yang sudah ditandai tadiakan dikasih
status Offset, terus akan diperiksa apakah data tersebut boleh dipotong apa
tidak. Lalu akan diteruskan ke penerima dan paket data tersebut akan dipotong
sendiri oleh penerima.
Proses fragmentasi dilakukan karena adanya batasan
penampungan pada proses buffering. Proses pemeriksaan kesalahan dilakukan saat
frame sudah sampai ke penerimanya. Kalo terjadi kesalahan data lagi, maka datanya
akan dikirim ulang ke pengirim data asal tadi. Fragmentasi berfungsi untuk
mencegah terjadinya kesalahan data pada penerima yakni dengan memotong frame
menjadi bit-bit lebih kecil untuk menghindari kesalahan data pada penerima
* Mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam hal pembahasan ataupun penulisan. Terima kasih telah berkunjung ^^
0 komentar:
Posting Komentar