Minggu, 23 Agustus 2015

DATA LINK LAYER


Data Link
merupakan saudara kedua dari tujuh bersaudara di keluarga layer standar OSI.

Tugas utama
Tugas utama dari data link layer ini adalah sebagai fasilitas yang memindahkan data kasar (raw data) dan mengirimkannya ke saluran yang bebas dari kesalahan.
Komponen dari data link layer :
  • Frame, protocol data unit (aturan) di data link
  • Node, peralatan-peralatan untuk di network
  • Media, bertugas membawa sinyal-sinyal data
  • Network, satu atau lebih komputer yang berhubungan untuk saling berbagi informasi
Tanggung jawab
Tanggung jawab data link layer adalah dalam masalah pengiriman dan penerimaan data dari network layer. Dalam setiap perjalanannya mengirimkan data, data link biasanya menghadapi kesulitan. Kesulitan yang biasanya mengganggu perjalanan pengiriman data link bernama noise.
Noise / keributan dapat merusak jalur perjalanan pengiriman data oleh data link, jalur perjalanan tersebut istilahnya adalah saluran frame. Oleh karena serangan dari noise, membuat si data link mengirim ulang data-data (yang telah diubah menjadi frame-frame) yang rusak, tapi jika frame itu dikirim terus menerus, dapat timbul masalah baru lagi yaitu duplikasi frame.

Layanan Data Link
Data link menyediakan layanan-layanan untuk layer network, layanannya adalah sebagai berikut:
Unacknowledged connectionless
Komputernya sumber mengirim frame ke komputer lain tapi tanpa memberi pemberitahuan terlebih dahulu, tanpa ada koneksi sebelum atau sesudah frame dikirim. Sayangnya jika data hilang sewaktu diganggu noise, tidak ada usaha untuk membetulkannya di data link.
 Acknowledge connectionless (reabilitas)
Tiap framenya dikirimkan satu-satu, pengirim dapat pemberitahuan dari frame jika sudah dikirim atau belum. Misalnya sewaktu kirim tidak sesuai rencana, pengirim mengirimkannya lagi.
Acknowledge connection-oriented
Pengirim sama penerima dapat berkomunikasi sebelum memindahkan datanya. Frame yang dikirim disini tepat waktu dan hanya dikirim satu kali.

Ada 3 fase dalam layanan yang ini, yaitu :
  • Koneksi ditentukan, pengirim-penerima saling mengenalkan variable dan counter yang diperlukan sebagai satpam pengawas buat frame yang sudah dikirim/belum.
  • Frame-frame mulai dikirim.
  • Koneksi dilepaskan, variable dibebaskan juga, buat menjaga koneksi untuk kelancaran pengiriman frame. 

Framing
Frame : data yang berukuran besar (ratusan bit).
Frame dapat digambarkan sebagai berikut:

Pada gambar diatas, frame terbagi mennjadi 3 bagian, yaitu :
  1. Header, letaknya ada didepan dibagian frame. Header ini isinya informasi-informasi pengkontrolan, contohnya seperti informasi pengalamatan.
  2. Packet, berada ditengah frame, yang isinya adalah data-data.
  3. Trailer, berada di bagian ekor pada frame. 

Kenapa perlu adanya FRAMING
  • Tidak semua jaringan bisa menerima kiriman paket data yang berukuran besar dari frame.
  • Dengan adanya framing bisa mempersingkat waktu dalam proses flow-control.
  • Supaya tidak dikuasai oleh user (pengguna) tertentu , maka setiap pengguna dibatasi jumlah pengirimannya agar dapat giliran dalam mengirim data.

Untuk memuaskan pelayanan kepada network layer, data link layer harus memakai layanan yang disediakan oleh saudaranya, yakni physical layer. Menerima aliran bit yang masih mentahan atau disebut raw bit, dan mengirim aliran bit tadi, yang merupakan bagian dari kerjaannya physical layer.
Nah..belum tentu aliran tersebut bebas dari kesalahan, bisa jadi jumlah bit yang diterima jadi kesedikitan, sama saja, atau malah kebanyakan dari jumlah bit yang dikirim seharusnya. Ini bisa terjadi karena jarak dan peralatan, pengiriman informasi dapat mengalami perubahan dan biasanya kesalahan itu dalam bentuk burst (lebih dari 1 bit yang terganggu). Maka proses framinglah yang tepat untuk mengatasi pengiriman data frame, jadi framing itu ialah memecah frame menjadi frame-frame atau bagian kecil dari data tersebut.
Ada salah satu cara untuk mendeteksi kesalahan, diantaranya adalah redudansi.

Redudansi

Misalnya nih ,Si A mengirim data berupa kata “JARINGAN KOMPUTER”, yang akan dikirimkan ke B. Data itu tadi dipotong menjadi frame-frame, yaitu sebagai berikut:
JARI-NGAN-KOMP-UTER
JARI =             4 bit
NGAN =          4 bit
KOMP =          4 bit
UTER =           4 bit
Jumlah =         16 bit

Setelah dikirim ke B, si B melakukan cek jumlah data bitnya. Si A juga ngasih tau terlebih dahulu ke B kalo jumlah bit yang dia kirim itu berjumlah 16 bit. Si B melakukan perbandingan jumlah bit dari yang ia terima dengan informasi dari si A. Apabila jumlah bitnya tidak sesuai berarti terjadi error pada proses pengiriman data tersebut. Maka dari itu dilakukan redudansi.
Redudansi itu sendiri adalah data tambahan yang tidak berhubungan dengan isi informasi yang dikirimkan berupa bit variety. Fungsinya redudansi ialah sebagai penunjuk ada tidaknya kesalahan data. Caranya dengan mendeteksi dan memeriksa kesalahan yang ada. Akibatnya malah semakin banyak redudansi, makin baik deteksi kesalahannya, dan makin rendah troughput (perbandingan antara data yang berguna dengan data keseluruhan).

Fragmentation
Pada proses fragmentation paket data ditentukan terlebih dahulu apakah paket data boleh di potong atau tidak. Apabila tidak boleh dipotong maka akan ditandai dengan sebuah tanda bendera(flag). Paket data yang sudah ditandai tadiakan dikasih status Offset, terus akan diperiksa apakah data tersebut boleh dipotong apa tidak. Lalu akan diteruskan ke penerima dan paket data tersebut akan dipotong sendiri oleh penerima.

Proses fragmentasi dilakukan karena adanya batasan penampungan pada proses buffering. Proses pemeriksaan kesalahan dilakukan saat frame sudah sampai ke penerimanya. Kalo terjadi kesalahan data lagi, maka datanya akan dikirim ulang ke pengirim data asal tadi. Fragmentasi berfungsi untuk mencegah terjadinya kesalahan data pada penerima yakni dengan memotong frame menjadi bit-bit lebih kecil untuk menghindari kesalahan data pada penerima

* Mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam hal pembahasan ataupun penulisan. Terima kasih telah berkunjung ^^

0 komentar:

Posting Komentar