Minggu, 23 Agustus 2015

Tanya - Jawab

Perbedaan Decision Support System (DSS) dan Business Intelligence System yaitu sebagai berikut:


Decision Support System (DSS) adalah sebuah computer-based information system yang megkombinasikan model-model dan data dalam satu upaya untuk menyelesaikan masalah semistructured dan tidak terstruktur dengan keterlibatan user. Selain itu DSS juga merupakan sebuah program computer yang dapat menganalisa data bisnis dan menyajikannya, sehingga pengguna dapt membuat keputusan bisnis dengan mudah.


Business Intelligence System merupakan suatu katagori yang luas mengenai penerapan dan teknologi untuk pengumpulan, penyimpanan, analisa dan menyediakan akses data untuk membantu perusahaan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik.



Pengertian data warehousing dan data mining serta kaitan diantara keduanya yaitu sebagai berikut:

Data Warehousing adalah database yang berisi data dari beberapa system operasional yang terintegrasi dan terstruktur sehingga dapat digunakan untuk mendukung analisa dan proses pengambilan keputusan dalam bisnis seperti dapat mining, decision support, querying, dan berbagai aplikasi lainnya.

Data Mining adalah sebuah alat untuk menganalisa / menggali dari data yang berjumalah banyak.

Hubungan antara Data Warehousing dan Data Mining yakni data mining merupakan proses untuk menganalisa/ menggali pengetahuan dan informasi baru dari data yang berjumlah banyak pada data warehouse dimana data warehouse menyiapkan kegiatan data mining. Dapat kita dianalogikan dimana datawarehouse ( gudang yang berisi kotak-kotak (database) ) yang didalamnya berisi data sedangkan datamining itu penelusuran data yang ada didalam kotak-kotak dalam gudang tersebut.



Yang dimaksud dengan Artificial Intelligence (AI) dan Virtual Reality (VR) serta peranan masing-masing dalam Managerial Support System yaitu sebagai berikut:


Artificial Intelligence (AI)  dapat diartikan sebagai kecerdasan buatan dimana kecerdasan diciptakan dan dimasukkan kedalam sebuah mesin (computer, robot, dll) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan manusia.

Virtual Reality (VR) yakni teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi.



Dua contoh  neural networks yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:


Neural Network (NN) merupakan suatu model yang dibuat untuk meniru fungsi belajar yang dimiliki otak manusia. Neural Network ini merupakan suatu sistem yang dimodelkan berdasarkan jaringan saraf manusia yang dapat merubah strukturnya untuk memecahkan masalah berdasarkan informasi eksternal maupun internal yang diterima seperti layaknya otak manusia. Konsep neural networks dapat mendukung pada dua jenis sistem pendukung keputusan atau DSS yaitu: data driven dan  model-driven.
  • Contoh pertama , neural networks digunakan sebagai alat analisis data untuk peramalan dan prediksi kejadian-kejadian yang akan datang berdasarkan data.  Misal : Untuk mengetahui keadaan bursa saham dimasa akan dating berdasarkan keadaan saat
  • Contoh kedua, neural networks sebagai sebuah kelas dari model kuantitatif yang akan digunakan dalam model driven
  • Contoh lain neural networks untuk mendukung keputusan dalam membuat parameter film di Hollywood.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam hal pembahasan ataupun penulisan. Terima kasih telah berkunjung ^^

Penerapan, Manfaat, dan Konsekuensi ERP dalam Praktik Manajerial

Pendahuluan
Kemajuan dunia bisnis yang semakin pesat disertai dengan majunya sistem informasi. Kemajuan sistem informasi dibutuhkan oleh oerusahaan dalam mengintegrasikan aplikasi bisnis dan memperoleh informasi secara real time (Spathis, 2006). Sistem informasi yang saat ini digunakan dalam dunia bisnis adalah Enterprise Resource Planning (ERP) atau Enterprise Systems (ES). Enterprise Systems (ES) merupakan paket software yang dapat mengintegrasikan informasi dalam perusahaan dari informasi keuangan, informasi akuntansi, sumber daya, persediaan dan informasi konsumen (Davenport, 1998). ES mengotomatiskan proses bisnis, berbagi data lintas organisasi dan yang terpenting mampu memprodksi data secara real time (Spathis, 2006). Disamping itu ES dapat meningkatkan proses pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengawasan dalam perusahaan dengan informasi yang tepat waktu.
Penerapan ERP dalam perusahaan besar sangat membantu dikarenakan transaksi pada jaman sekarang ini semakin kompleks. Kemajuan dalam bidang teknologi haruslah disertai dengan meningkatnya pengetahuan para pengguna, selain itu penggunaan ERP juga dipengaruhi oleh ukuran perusahaan dan memerlukan biaya yang sangat besar.

Pembahasan
Tujuan dan keberhasilan penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yakni sebagai berikut:
Rao (2000) mengungkapkan beberapa tujuan dari penerapan sistem ERP dalam perusahaan, anatara lain sebagai berikut:
  1. Menyediakan dukungan untuk semua variasi praktik bisnis yang baik
  2. Memungkinkan imlementasi ERP yang mengarah pada peningkatan produktivitas
  3. Memberikan kesempatan pada konsumen untuk memodifikasi penerapan ERP sesuai dengan yang mereka butuhkan

Penelitian Brown dan Vessey dalam Soja (2006) diungkapkan ada lima faktor keberhasilan penerapan proyek ERP, yaitu:
  1. Pihak top manajemen terikat dan terlibat dalam proyek tersebut. Dalam hal ini, pihak top manajemen diharapkan memiliki kesadaran dan keterlibatan yang besar terhadap tujuan proyek, kompleksitas, sumber daya manusia, investasi modal dan keterbatas-keterbatasan yang tidak dapat dihindari selama proyek berlangsung.
  2. Pimpinan proyek adalah orang-orang yang berpengalaman dan anggota team adalah pihak pembuat keputusan. Pimpinan dan anggota team implementasi terdiri dari orang-orang yang memiliki kuallifikasi dan pengetahuan mengenai perusahaan dan sistem. Disampin itu, seluruh team terlibat dalam semua tugas-tugas terkait dengan implementasi ERP.
  3. Pihak ketiga mengisi gap dengan keahlian dan mentransfer pengetahuannya dengan angota lain.
  4. Pergantian manajemen berlangsung secara hand in hand dengan perencanaan proyek
  5. Berlakunya pemikiran “kepuasan”

Manfaat Penggunaan ERP
Penerapan ERP dapat meningkatkan efesiensi dan efektivitas ke seluruh level manajemen. Sang dan Seddon (Spathis, 2006) membagi manfaat ES/ERP ke dalam 5 dimensi yaitu operasional, managerial, strategic, infrastruktur IT, dan organisasional.
Manfaat organisasional
Ø  Meningkatkan komunikasi internal
Ø  Memperbaiki koordinasi antar departemen
Ø  Memperbaiki  pengambilan  keputusan  yang  didasarkan  pada  informasi akuntansi yang tepat waktu dan dapat dipercaya
Ø  Memperbaiki fungsi audit internal
Ø  Memperbaiki proses pengambilan keputusan
Ø  Meningkatkan integrasi aplikasi
Manfaat operasional
Ø  Mengurangi waktu penutupan akun secara kwartalan
Ø  Mengurangi waktu penutupan akun secara bulanan
Ø  Mengurangi waktu penutupan akun secara tahunan
Ø  Memperbaiki pengendalian modal kerja
Manfaat manajerial
Ø  Meningkatkan penggunaan analisis rasio keuangan
Ø  Meningkatkan fleksibilitas generasi informasi
Ø  Memperbaiki kualitas laporan keuangan
Manfaat strategic
Ø  Mengurangi personil divisi akuntansi
Ø  Mengurangi waktu pengeluaran gaji
Manfaat IT
Ø  Mengurangi waktu pengolahan transaksi
Ø  Mengurangi waktu penyusunan laporan keuangan

Aplikasi  ERP  memperbaiki  perencanaan  dan  pengendalian operasional,  mampu  untuk  menyediakan  data  real-time  bagi  manajemen  yang  dapat meningkatkan pengawasan dan pengambilan keputusan strategis. Disamping itu, sistem ERP  menawarkan  kepada  perusahaan  kemampuan  untuk  meningkatkan proses  bisnis dengan mengintegrasikan seluruh area fungsional dalam suatu organisasi.
            Granlund and Malmi (2002) dan Spathis and Constantinides (2002) menemukan indikasi  bahwa  sistem  ERP  memberikan  manfaat  dalam  upaya  efisiensi  pengolahan transaksi,  meningkatkan  fleksibilitas  informasi,  meningkatkan  kualitas  keputusan berdasar  informasi  akuntansi  yang  tepat  waktu  dan  dapat  dipercaya.  Lebih  spesifik, sistem  ERP  diharapkan  dapat  bermanfaat  untuk :
1.     Mengurangi  biaya  dengan  cara meningkatkan  efisiensi  melalui  komputerisasi
2.     Meningkatkan  pengambilan keputusan  dengan  menyediakan  informasi  yang  lengkap,  akurat  dan  up  to  date  yang dapat mengarah pada perbaikan kinerja perusahaan.

Konsekuensi Penerapan ERP
           Penerapan ERP juga dapat mengalami hambatan daam proses penerapannya. Kim,et.al. (2005) mengindikasikan ada beberapa faktor penyebab terhambatnya penerapan sistem ERP dalam perusahaan, yaitu:
1.     Sumber daya manusia dan kapabilitas manajemen.
Tidak adanya keterlibatan dan keahlian dari pihak internal perusahaan mendorong perusahaan untuk mencari konsultan dari pihak luar. Adanya kesenjangan ini dan kegagalan  dalam  memahami  bagaimana  aplikasi  ERP  merubah  proses  bisnis merupakan salah satu faktor penyebab terhambatnya keberhasilan penerapan ERP.
2.     Koordinasi antar fungsional
Masalah koordinasi lintas area fungsional  yang berbeda merupakan salah satu isu penting kegagalan  penerapan  ERP.  Kesenjangan  koordinasi  dapat  menyebabkan penundanaan implementasi ERP dan konflik organisasional.
3.     Konfigurasi dan feature-feature software ERP
Software  ERP  memiliki  kompleksitas  sehingga  memungkinkan munculnya kesulitan pada saat mempertemukan kebutuhan perusahaan dengan feature-feature yang ada. Penyesuaian  terhadap  kelebihan  dan  kelemahan  sistem  ERP  serta menyesuaikan  kebutuhan  bisnis  ke  dalam  parameter  yang  tepat  merupakan  kunci sukses penerapan ERP.
4.     Perkembangan sistem dan manajamen proyek
Penerapan sistem baik hardware dan software mengharuskan keahlian manajemen proyek  yang  signifikan. Apabila  tidak  didukung  dengan  keahlian  dapat menimbulkan kesenjangan dalam memelihara dan memperbaharui sistem.
5.     Perubahan manajemen
Tanpa  proses  perubahan  manajemen  yang  tepat,  perusahaan  sulit  untuk memperoleh keuntungan dari penerapan sistem baru. Akibatnya akan terlalu banyak waktu, tenaga dan usaha yang terbuang terkait dengan penyesuaian penerapan ERP.
6.     Kepemimpinan
Pemimpin  perlu  untuk  mengikuti  kemajuan  dan  membuat  penyesuaian  terkaitdengan  sistem  dan proses  yang  dibutuhkan  pada  saat  impelementasi. Jika  tidak, maka akan muncul kesenjangan dalam melakukan monitoring dan feedback.

Kesimpulan
            Penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dalam dunia bisnis yang semakin maju dan berkembang memang memberi manfaat besar bagi perusahaan, dimana memungkinkan perusahaan ntuk memperoleh data antar organisasi secara real time sehingga dapat eningkatkan proses pengambilan keputusan perusahaan. Namun, penerapan sistem ERP bukan berarti tanpa ada hambatan ataupun konsekuensi yang harus dihadapi oleh perusahaan. Kemampuan sumber daya manusia yang belum siap dengan kemajuan teknologi yang ada, biaya yang dibutuhkan sangat besar merupakan beberapa faktor yang dapat menimbulkan hambatan terhadap penerapan sistem ERP dalam sebuah perusahaan.
            Penggunaan sistem ERP dalam sebuah perusahaan haruslah dengan proses pemikiran yang panjang dan denga kondisi perusahaan yang sudah siap menerima perubahan yang ada. Sumber  daya  perusahaan  wajib  untuk meningkatkan  kualitasnya  dan  melakukan  penyesuaian  dengan  perubahan  yang  ada sehingga  mereka  akan  mampu  bersaing  dengan  tenaga  ahli  yang  berada  di  luar perusahaan. Dengan  demikian,  implementasi  ERP  menjadi  lancar,  biaya  dapat dikendalikan  dan  perusahaan  memperoleh  manfaat  yang  maksimal  baik  secara manajerial.

DAFTAR PUSTAKA
Boersma, K., and Kingma, S., Developing A Cultural Perspective on ERP, Business Process Management Journal, Vol.11 No.2, pp. 123-136.
Davenport, Thomas. H., 1998, Putting the Enterprise into The Enterprise System, Harvard Business Review, July-August 1998.
El  Sayed,  Heba,  2006, ERPs  and  Accountants’  Expertise:  The  Construction  of Relevance, Journal of Enterprise Information Management, Vol.19 No.1, pp. 83-96.
Kim,  et.al.,  2005, Impediments  to  Successful  ERP  Implementation  Process, Business Process Management Journal, Vol.11 no.2, pp. 158-170.
Lindley,et.al.,  2008, The  Hidden  Financial  Costs  of  ERP  Software,  Managerial Finance, pp. 78-90
Rao,  S.S.,  2000, Enterprise  Resource  Planning:  Business  Needs  and Technologies, Industrial Management & Data Systems, pp. 81-88.
Spathis,  C.  and  Constantinides,  S.,  2004, Enterprise  Resource Planning  Systems’ Impact  on  Accounting  Processess,   Business  Process  Management  Journal,  Vol.10 No.2, pp. 234-247.
Spathis, C., 2006, Enterprise Systems Implementation and Accounting Benefits, Journal of Enterprise Information Management, Vol.19 No.1, pp. 67-82.
Spathis,C.,  and  Ananiadis,  J., 2005, Assesing  The  Benefits  of  Using  An Enterprise  System  in  Accounting  Information  and  Management, The  Journal  of Enterprise Information Management, Vol.18 No.2, pp. 195-210.
Themistocleous,  et.al.,  2001, ERP  and  Application  Integration:  Exploratory Survey, Business Process Management Journal, Vol.7 No.3, pp. 195-204.

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam hal pembahasan ataupun penulisan. Terima kasih telah berkunjung ^^

Posted in

DATA LINK LAYER


Data Link
merupakan saudara kedua dari tujuh bersaudara di keluarga layer standar OSI.

Tugas utama
Tugas utama dari data link layer ini adalah sebagai fasilitas yang memindahkan data kasar (raw data) dan mengirimkannya ke saluran yang bebas dari kesalahan.
Komponen dari data link layer :
  • Frame, protocol data unit (aturan) di data link
  • Node, peralatan-peralatan untuk di network
  • Media, bertugas membawa sinyal-sinyal data
  • Network, satu atau lebih komputer yang berhubungan untuk saling berbagi informasi
Tanggung jawab
Tanggung jawab data link layer adalah dalam masalah pengiriman dan penerimaan data dari network layer. Dalam setiap perjalanannya mengirimkan data, data link biasanya menghadapi kesulitan. Kesulitan yang biasanya mengganggu perjalanan pengiriman data link bernama noise.
Noise / keributan dapat merusak jalur perjalanan pengiriman data oleh data link, jalur perjalanan tersebut istilahnya adalah saluran frame. Oleh karena serangan dari noise, membuat si data link mengirim ulang data-data (yang telah diubah menjadi frame-frame) yang rusak, tapi jika frame itu dikirim terus menerus, dapat timbul masalah baru lagi yaitu duplikasi frame.

Layanan Data Link
Data link menyediakan layanan-layanan untuk layer network, layanannya adalah sebagai berikut:
Unacknowledged connectionless
Komputernya sumber mengirim frame ke komputer lain tapi tanpa memberi pemberitahuan terlebih dahulu, tanpa ada koneksi sebelum atau sesudah frame dikirim. Sayangnya jika data hilang sewaktu diganggu noise, tidak ada usaha untuk membetulkannya di data link.
 Acknowledge connectionless (reabilitas)
Tiap framenya dikirimkan satu-satu, pengirim dapat pemberitahuan dari frame jika sudah dikirim atau belum. Misalnya sewaktu kirim tidak sesuai rencana, pengirim mengirimkannya lagi.
Acknowledge connection-oriented
Pengirim sama penerima dapat berkomunikasi sebelum memindahkan datanya. Frame yang dikirim disini tepat waktu dan hanya dikirim satu kali.

Ada 3 fase dalam layanan yang ini, yaitu :
  • Koneksi ditentukan, pengirim-penerima saling mengenalkan variable dan counter yang diperlukan sebagai satpam pengawas buat frame yang sudah dikirim/belum.
  • Frame-frame mulai dikirim.
  • Koneksi dilepaskan, variable dibebaskan juga, buat menjaga koneksi untuk kelancaran pengiriman frame. 

Framing
Frame : data yang berukuran besar (ratusan bit).
Frame dapat digambarkan sebagai berikut:

Pada gambar diatas, frame terbagi mennjadi 3 bagian, yaitu :
  1. Header, letaknya ada didepan dibagian frame. Header ini isinya informasi-informasi pengkontrolan, contohnya seperti informasi pengalamatan.
  2. Packet, berada ditengah frame, yang isinya adalah data-data.
  3. Trailer, berada di bagian ekor pada frame. 

Kenapa perlu adanya FRAMING
  • Tidak semua jaringan bisa menerima kiriman paket data yang berukuran besar dari frame.
  • Dengan adanya framing bisa mempersingkat waktu dalam proses flow-control.
  • Supaya tidak dikuasai oleh user (pengguna) tertentu , maka setiap pengguna dibatasi jumlah pengirimannya agar dapat giliran dalam mengirim data.

Untuk memuaskan pelayanan kepada network layer, data link layer harus memakai layanan yang disediakan oleh saudaranya, yakni physical layer. Menerima aliran bit yang masih mentahan atau disebut raw bit, dan mengirim aliran bit tadi, yang merupakan bagian dari kerjaannya physical layer.
Nah..belum tentu aliran tersebut bebas dari kesalahan, bisa jadi jumlah bit yang diterima jadi kesedikitan, sama saja, atau malah kebanyakan dari jumlah bit yang dikirim seharusnya. Ini bisa terjadi karena jarak dan peralatan, pengiriman informasi dapat mengalami perubahan dan biasanya kesalahan itu dalam bentuk burst (lebih dari 1 bit yang terganggu). Maka proses framinglah yang tepat untuk mengatasi pengiriman data frame, jadi framing itu ialah memecah frame menjadi frame-frame atau bagian kecil dari data tersebut.
Ada salah satu cara untuk mendeteksi kesalahan, diantaranya adalah redudansi.

Redudansi

Misalnya nih ,Si A mengirim data berupa kata “JARINGAN KOMPUTER”, yang akan dikirimkan ke B. Data itu tadi dipotong menjadi frame-frame, yaitu sebagai berikut:
JARI-NGAN-KOMP-UTER
JARI =             4 bit
NGAN =          4 bit
KOMP =          4 bit
UTER =           4 bit
Jumlah =         16 bit

Setelah dikirim ke B, si B melakukan cek jumlah data bitnya. Si A juga ngasih tau terlebih dahulu ke B kalo jumlah bit yang dia kirim itu berjumlah 16 bit. Si B melakukan perbandingan jumlah bit dari yang ia terima dengan informasi dari si A. Apabila jumlah bitnya tidak sesuai berarti terjadi error pada proses pengiriman data tersebut. Maka dari itu dilakukan redudansi.
Redudansi itu sendiri adalah data tambahan yang tidak berhubungan dengan isi informasi yang dikirimkan berupa bit variety. Fungsinya redudansi ialah sebagai penunjuk ada tidaknya kesalahan data. Caranya dengan mendeteksi dan memeriksa kesalahan yang ada. Akibatnya malah semakin banyak redudansi, makin baik deteksi kesalahannya, dan makin rendah troughput (perbandingan antara data yang berguna dengan data keseluruhan).

Fragmentation
Pada proses fragmentation paket data ditentukan terlebih dahulu apakah paket data boleh di potong atau tidak. Apabila tidak boleh dipotong maka akan ditandai dengan sebuah tanda bendera(flag). Paket data yang sudah ditandai tadiakan dikasih status Offset, terus akan diperiksa apakah data tersebut boleh dipotong apa tidak. Lalu akan diteruskan ke penerima dan paket data tersebut akan dipotong sendiri oleh penerima.

Proses fragmentasi dilakukan karena adanya batasan penampungan pada proses buffering. Proses pemeriksaan kesalahan dilakukan saat frame sudah sampai ke penerimanya. Kalo terjadi kesalahan data lagi, maka datanya akan dikirim ulang ke pengirim data asal tadi. Fragmentasi berfungsi untuk mencegah terjadinya kesalahan data pada penerima yakni dengan memotong frame menjadi bit-bit lebih kecil untuk menghindari kesalahan data pada penerima

* Mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam hal pembahasan ataupun penulisan. Terima kasih telah berkunjung ^^

SOAL Latihan VLSM

1) Dari network 172.16.16.0 /21 tentukan alokasi/range subnetwork untuk network:
    a. A : 200 PC
    b. B : 300 PC
    c. C : 400 PC
    d. D : 60 PC
    e. E : 100 PC
    f.  F : 30 PC
    g. G : 190 PC

    Jawab    :

    a. Definisi range tiap network
        • A : 200+2 =202 IP Address dibulatkan menjadi 256 IP ; netmask = /24
        • B  :300+2 =302 IP Address dibulatkan menjadi 512 IP ; netmask = /23
        • C : 400+2 =402 IP Address dibulatkan menjadi  512 IP ; netmask = /23
        • D :60+2 =62 IP Address dibulatkan menjadi  64 IP ; netmask = /26
        • E : 100+2 =102 IP Address dibulatkan menjadi  128 IP ; netmask = /25
        • F : 30+2 =32 IP Address dibulatkan menjadi  32 IP ; netmask = /27
        • G : 190+2 =192 IP Address dibulatkan menjadi  256 IP ; netmask = /24

    b. Menentukan network dari network terbesar
        • C
        • B
        • A
        • G
        • E
        • D
        • F

    c. Tentukan alokasi IP Address
        • C : 192.16.16.0 /23 - 192.16..17.255 /23
        • B : 192.16.18.0 /23 - 192.16.19.255 /23
        • A : 192.16.20.0 /24 - 192.16.20 255 /24
        • G : 192.16.21.0 /24 - 192.16.21.255 /24
        • E : 192.16.22.0 /25 - 192.16.22.127 /25
        • D : 192.16.22.128 /26 - 192.16.22.191 /26
        • F : 192.16.22.192 /27 - 192.16.22.223 /27

        Sisa : 192.16.22.224 - 192.16.23.255 = 288 IP Address

2) Dari network 192.16.16.0 /24 tentukan alokasi/rangesubnetwork untuk network:
    a. A : 10 PC
    b. B : 30 PC
    c. C : 40 PC
    d. D : 25 PC

    Jawab    :

    a. Definisi range tiap network
        •    A : 10+2 =12 IP Address dibulatkan menjadi 16 IP ; netmask = /28
        •    B  : 30+2 =32 IP Address dibulatkan menjadi 32 IP ; netmask = /27
        •    C : 40+2 =42 IP Address dibulatkan menjadi  64 IP ; netmask = /26
        •    D : 25+2 =27 IP Address dibulatkan menjadi 32 IP ; netmask = /27

    b. Menentukan network dari network terbesar
        • C
        • B
        • D
        • A

    c. Tentukan alokasi IP Address
        • 192.16.16.0 /26 - 192.16.16.63 /26
        • 192.16.16.64 /27 - 192.16.16.95 /27
        • 192.16.16.96 /27 - 192.16.16.127 /27
        • 192.16.16.128 /28 - 192.16.16.143 /28
        Sisa : 192.16.16.144 - 192.16.16.255 = 112 IP Address

3) Dari network 192.16.16.0 /25 tentukan alokasi/rangesubnetwork untuk network:
    a. A : 10 PC 
    b. B : 30 PC
    c. C : 15 PC

    Jawab    :

    a. Definisi range tiap network
        • A : 10+2 =12 IP Address dibulatkan menjadi 16 IP ; netmask = /28
        • B : 30+2 =32 IP Address dibulatkan menjadi 32 IP ; netmask = /27
        • C: 15+2 =17 IP Address dibulatkan menjadi 32 IP ; netmask = /27

    b. Menentukan network dari network terbesar
        • B
        • C
        • A

    c. Tentukan alokasi IP Address
        • 192.16.16.0 /27 - 192.16.16.31 /27
        • 192.16.16.32 /27 - 192.16.16.63 /27
        • 192.16.16.64 /28 - 192.16.16.79 /28
        Sisa : 192.16.16.80 - 192.16.16.127 = 48 IP Address

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam hal pembahasan ataupun penulisan. Terima kasih telah berkunjung ^^

Tanya - Jawab Seputar Grafika Komputer


1) Dalam kompresi citra terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut:

Scalability/Progressive Coding/Embedded Bitstream
adalah  kualitas  dari  hasil  proses  pengkompresian  citra  karena  manipulasi  bitstream  tanpa adanya dekompresi atau rekompresi. Biasanya dikenal pada loseless codec. Contohnya pada saat preview image  dan dalam waktu yang sama image tersebut didownload. Semakin baik scalability, semakin bagus pula preview image.
- Tipe scalability:
o  Quality progressive: dimana image dikompres secara perlahan-lahan  mengalami  penurunan kualitasnya.
o   Resolution progressive: dimana image dikompresi dengan melakukan enkode resolusi image yang lebih rendah terlebih dahulu baru kemudian keresolusi yang lebih tinggi.
o   Component  progressive:  dimana  image  dikompresi  berdasarkan  komponennya,  pertama mengenkode komponen gray baru kemudian komponen warnanya.

Region of Interest Coding
adalah daerah-daerah tertentu dienkode dengan kualitas yang lebih tinggi daripada yang lain.

Meta Information
adalah  image  yang  dikompres  juga  dapat  memiliki  meta  information  seperti  statistik  warna, tekstur, small preview image, dan author atau copyright information.

2) Perbedaan kompresi data loseless dengan kompresi data lossy:

Kompresi Data Loseless
  • Teknik kompresi citra dimana tidak ada satupun informasi citra yang dihilangkan.
  • Biasa digunakan pada citra medis.
Kompresi Data Lossy
  • Ukuran file citra menjadi lebih kecil dengan menghilangkan beberapa informasi dalam citra asli.
  • Teknik ini mengubah detail dan warna pada file citra menjadi lebih sederhana tanpa terlihat perbedaan yang mencolok dalam pandangan manusia, sehingga ukurannya menjadi lebih kecil
  • Biasanya digunakan pada citra foto atau image lain yang tidak terlalu memerlukan detail citra, dimana kehilangan bit rate foto tidak berpengaruh pada citra
3) Lakukan kompresi pada data matriks di bawah ini menggunakan metode RLE:


Jawab:

Run-length:
2 9 6 4 8 2 6 3 8 5 9 3 7 3 8 5 4 7 6 3 8 2 8 4 7 3 3 8 4 7 4 9 2 3 8 2 7 4 9 3 9 4 7 2 7 6 2 1 6 5 3 0 2 0 4 3 8 9 5 4 7 1 2 8 3
= 65 bit
Run-length
(2,1)  (9,1)  (6,1)  (4,1)  (8,1)  (2,1)  (6,1)  (3,1)  (8,1)  (5,1)  (9,1)  (3,1)  (7,1)  (3,1)  (8,1)  (5,1)  (4,1)
(7,1)  (6,1)  (3,1)  (8,1)  (2,1)  (8,1)  (4,1)  (7,1)  (3,1)  (3,1)  (8,1)  (4,1)  (7,1)  (4,1)  (9,1)  (2,1)  (3,1)
(8,1)  (2,1)  (7,1)  (4,1)  (9,1)  (3,1)  (9,1)  (4,1)  (7,1)  (2,1)  (7,1)  (6,1)  (2,1)  (1,1)  (6,1)  (5,1)  (3,1)
(0,1) (2,1) (0,1) (4,1) (3,1) (8,1) (9,1) (5,1) (4,1) (7,1) (1,1) (2,1) (8,1) (3,1)
Karena bit 3 (yang berwarna merah) muncul bersebelahan maka bisa dijadikan satu, hasilnya:

Run- length:
(2,1)  (9,1)  (6,1)  (4,1)  (8,1)  (2,1)  (6,1)  (3,1)  (8,1)  (5,1)  (9,1)  (3,1)  (7,1)  (3,1)  (8,1)  (5,1)  (4,1)
(7,1)  (6,1)  (3,1)  (8,1)  (2,1)  (8,1)  (4,1)  (7,1)  (3,2)  (8,1)  (4,1)  (7,1)  (4,1)  (9,1)  (2,1)  (3,1)  (8,1)
(2,1)  (7,1)  (4,1)  (9,1)  (3,1)  (9,1)  (4,1)  (7,1)  (2,1)  (7,1)  (6,1)  (2,1)  (1,1)  (6,1)  (5,1)  (3,1)  (0,1)
(2,1) (0,1) (4,1) (3,1) (8,1) (9,1) (5,1) (4,1) (7,1) (1,1) (2,1) (8,1) (3,1)

Penulisan bit:
2 1 9 1 6 1 4 1 8 1 2 1 6 1 3 1 8 1 5 1 9 1 3 1 7 1 3 1 8 1 5 1 4 1 7 1 6 1 3 1 8 1 2 1 8 1 4 1 7 1
3 2 8 1 4 1 7 1 4 1 9 1 2 1 3 1 8 1 2 1 7 1 4 1 9 1 3 1 9 1 4 1 7 1 2 1 7 1 6 1 2 1 1 1 6 1 5 1 3 1
0 1 2 1 0 1 4 1 3 1 8 1 9 1 5 1 4 1 7 1 1 1 2 1 8 1 3 1 = 128
Sebelum  dikompresi  65  bit,  setelah  dikompresi  128  bit
sehingga  dalam  kasus  ini  kompresi dapat  dikategorikan  kompresi  yang  gagal  karena  hasilnya  lebih  besar  daripada  sebelum dikompresi.
Untuk menyelesaikan kompresi pada soal no 3 ini lebih baik menggunakan metode quantizing karena hasil setelah kompresi lebih kecil dibanding dengan menggunakan metode RLE. Hal ini dikarenakan bit-bit tersebut muncul hanya sekali per bit nya.

Lakukan kompresi pada data di bawah dengan menggunakan metode Huffman:

JURUSAN_TEKNIK_INFORMATIKA

Jawab:

Menghitung frekuensi data
Jà1, Uà2, Rà2, Sà1, Aà3, Nà3, _à2, Tà2, Eà1, Kà3, Ià3 , Fà1, Oà1, Mà1

Sorting
Aà3, Ià3, Kà3, Nà3, Rà2, Tà2, Uà2, _à2, Eà1, Fà1, Jà1, Mà1, Oà1, Sà1

Bit data akan dikodekan
A=00, I=010, K=011, N=1000, R=1001, T=1010, U=1011, _=11000, E=11001, F=11011, J=11100, M=11101, O=11110, S=11111

Jadi data akan dikodekan sbb:
11100 1011 1001 1011 11111 00 1000 11000 1010 11001 011 1000 010 011 11000 010 1000 11011 11110 1001 11101 00 1010 010 011 00

S : JURUSAN_TEKNIK_INFORMATIKA = 24
24 * 8 bit = 192 bit

Dengan metode Huffman :
24 * 5 bit = 120 bit

Rasio kompresi:
100%-(120/192)*100% = 100%-62.5% =37.5 % à citra yang telah dikompresi

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam hal pembahasan ataupun penulisan. Terima kasih telah berkunjung ^^

Pemrosesan Paralel vs Superkomputer

PENDAHULUAN


Perkembangan teknologi semakin pesat dan mencakup ke berbagai aspek kehidupan. Dahulu komputer dan jaringan internet hanya digunakan oleh beberapa kalangan tertentu seperti kalangan akademisi dan riset, namun saat ini hampir seluruh aspek kehidupan memerlukan penggunaan sistem komputer dan jaringan internet untuk membantu memecahkan permasalahan yang ada. Dalam bidang sains dan teknik juga sangat dibutuhkan sumber daya komputer yang tinggi untuk melakukan komputasi. Sehingga dituntut adanya sistem komputer yang mampu menangani perhitungan dengan performa yang tinggi. Dan akhirnya melahirkan sebuah teknologi baru yakni superkomputer.
Superkomputer terus mengalami perkembangan sehingga mampu menangani dan mengolah data yang besar. Namun terdapat kendala dalam penggunaan superkomputer yakni dalam hal pengadaan, operasional, dan pemeliharaannya yang memerlukan biaya sangat besar. Salah satu alternatif dari permasalahan yang ada yakni dengan menggunakan pemrosesan paralel.

Pemrosesan paralel membagi suatu proses menjadi beberapa bagian yang kemudian akan didistribusikan ke beberapa komputer lainnya untuk dikerjakan secara simultan (bersamaan). Dengan adanya pemrosesan paralel biaya yang dikeluarkan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan superkomputer. Selain itu pemrosesan paralel juga lebih fleksibel terhadap perubahan teknologi yang berkembang sangat cepat.  Dikarenakan adanya permasalahan tersebut yang mendasari beberapa perbedaan antara pemrosesan paralel dan superkomputer, maka kami ingin membuat penelitian lebih lanjut untuk meneliti tentang perbedaan antara pemrosesan paralel dan superkomputer.

PEMBAHASAN

Pemrosesan Paralel


Komputasi paralel adalah suatu bentuk komputasi dimana instruksi-instruksi dijalankan secara berkesinambungan. Masalah yang besar dapat dibagi menjadi beberapa masalah yang lebih kecil (submasalah), untuk kemudian diselesaikan secara serempak (bersamaan). Komputasi paralel telah digunakan untuk melakukan komputasi yang mensyaratkan unjuk kerja yang tinggi (high performance computing).
Program komputer paralel lebih susah untuk dibangun dibandingkan dengan program komputer serial, hal ini disebabkan keserempakan menimbulkan masalah yang potensial didalam membagi sub pekerjaan dan menggabungkan kembali pekerjaan tersebut menjadi sebuah hasil oleh perangkat lunak, diantaranya race condition.

Komunikasi dan sinkronisasi diantara unit pemroses (processing unit) menjadi satu diantara tantangan terbesar untuk menghasilkan satu diantara tantangan terbesar untuk menghasilkan program paralel dengan performa yang baik.

1.     Pengertian Pemrosesan Paralel
Pemrosesan paralel adalah komputasi dua atau lebih tugas pada waktu bersamaan dengan tujuan untuk mempersingkat waktu penyelesaian tugas-tugas tersebut dengan cara mengoptimalkan resource pada sistem komputer yang ada.[1] Pemrosesan paralel dapat mempersingkat waktu eksekusi suatu program dengan cara membagi suatu program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang dapat dikerjakan masing-masing prosessor secara bersamaan. Suatu program yang dieksekusi oleh n prosesor diharapkan dapat mempersingkat waktu eksekusi n kali lebih cepat.
Sebagian besar komputer hanya mempunyai satu CPU, namun ada juga yang mempunyai lebih dari satu. Bahkan juga ada komputer dengan ribuan CPU. Komputer dengan satu CPU dapat melakukan parallel processing dengan menghubungkannya dengan komputer lain pada jaringan. Namun, parallel processing ini memerlukan software canggih yang disebut distributed processing software.

2.     Sejarah Singkat
Pada tahun 1958, peneliti IBM, John Cocked dan Daniel Slotnick membahas tentang pemanfaatan paralelisme di dalam komputasi numerik ntuk pertama kalinya. Burroughts Corporation memperkenalkan D825 pada tahun 1962, sebuah komputer dengan empat buah prosesor yang mengakses 16 modul memori dengan bantuan saklar bar-silang (crossbar switch)

3.     Hukum Amdahl
Amdahl berpendapat, “Peningkatan kecepatan secara paralel akan menjadi linier, melipatgandakan kemampuan proses sebuah komputer dan mengurangi separuh dari waktu proses yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah masalah”.
Secara teoritis, peningkatan kecepatan akibat paralelisasi adalah linier, yaitu apabila elemen pemroses digandakan, maka waktu eksekusi akan menjadi setengahnya. Tetapi, sangat sedikit algoritma paralel yang dapat mencapai peningkatan kecepatan yang optimal.
Menurut hukum Amdahl, bagian kecil dari sebuah program tidak dapat lagi diparalelkan, akan membatasi peningkatan kecepatan yang dapat dicapai dari paralellisasi secara keseluruhan. Semua masalah mengandung bagian yang dapat diparalelkan dan bagian yang tidak dapat diparalelkan juga. Hubungan antara kedua bagian ini dinyatakan dalam : 

S = 1 / (1 – P)

dimana S adalah besarnya peningkatan kecepatan dari sebuah program, sedangkan  P adalah besarnya bagian yang dapat diparalelkan.
Tidak semua hasil dari paralelisasi dapat meningkatkan kecepatan. Secara umum, ketika sebuah pekerjaan dibagi menjadi lebih banyak sub pekerjaan, sub pekerjaan tersebut enghabiskan waktu lebih banyak, yaitu untuk berkomunikasi diantara subpekerjaan. Hal ini tidak akan membuat waktu eksekusi menjadi lebih singkat, melainkan sebaliknya, hal inilah yang disebut sebagai perlambatan paralel (Parallel Slowdown)
  
4.     Tujuan Komputasi Paralel
Tujuan dari komputasi paralel adalah untuk meningkatkan kinerja komputer dalam menyelesaikan berbagai masalah. Dengan membagi sebuah masalah besar ke dalam beberapa masalah kecil, membuat kinerja menjadi lebih cepat.

5.     Taksonomi Flynn
Micheal J. Flynn menciptakan satu diantara sistem klasifikasi untuk komputer dan program paralel, yang dikenal dengan sebutan Taksonomi Flynn. Flynn mengelompokkan komputer dan program berdasarkan banyaknya set instruksi yang dieksekusi dan banyaknya set data yang digunakan oleh instruksi tersebut.

Gambar 1 Klasifikasi Taksonomi Flynn

6.     Jenis-Jenis Komputer Paralel
Berdasarkan tingkatan perangkat keras yang mendukung paralelisme, secara umum komputer-komputer paralel dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
o   Multicore Processing
Prosesor yang memiliki beberapa unit pengeksekusi. Sebuah prosesor multicore dapat melakukan beberapa instruksi per siklus dari beberapa aliran instruksi.
o   Symmettric Multiprocessing
Sebuah sistem komputer dengan beberapa prosesor yang identik, dapat meggunakan struktur berbagi memori atau memori tersendiri yang saling terhubung melalui bus.
o   Distributed Computing
Sebuah sistem komputer dengan memori terdistrbusi, dimana masing-masing elemen pemrosesan dihubungkan oleh jaringan.
o   Cluster Computing
Sekumpulan komputer yang bekerja sama, dihubungkan oleh jaringan, sehingga dapat dipandang sebagai sebuah kesatuan, cluster komputer ini dikoordinasi oleh sebuah induk yang bertugas untuk mendistribusikan pekerjaan kepada masing-masing komputer lainnya.
o   Massive Parallel Processing
Sebuah komputer tuggal dengan banyak prosesor yang terhubung dalam sebuah jaringan. Di dalam MPP, tiap CPU mempunyai memory tersendiri, sistem operasi dan aplikasi yang sama. Tiap subsistem berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui interkoneksi berkecepatan tinggi,
o   Grid Computing
Bentuk pemrosesan paralel yang palng terdistribusi. Grid Computing memanfaatkan internet sebagai saluran komunikasi antar komputer untuk menyelesaikan suatu permasalahan
o   Specialized Parallel Komputer
Komputer paralel yang dikhususkan untuk menyelesakan tugas khusus.

Superkomputer

1.     Pengertian Superkomputer
Superkomputer merupakan komputer terdepan dalam hal kapasitas pemrosesan, yaitu kecepatan penghitungan. Superkomputer yang memanfaatkan beberapa CPU , secara umum akan memperoleh kecepatan melebihi komputer konvensional dengan cara memanfaatkan racangan inovatif yang memungkinkan CPU tersebut untuk melakukan tugas-tugas secara paralel, dikhususkan untuk melakukan komputasi tertentu (biasanya kalkulasi numerik) dan melakukan tugas komputasi umum yang kurang baik. Hirarki memori superkomputer dirancang dengan sangat berhati-hati untuk menjamin bahwa prosesor tetap memperoleh data dan instruksi setiap waktu.
Hukum Amdahl juga berlaku pada superkomputer. Perancangan superkomputer yang paling menyita adalah usaha untuk menghilangkan serialisasi dari perangkat lunak dan pemanfaatan perangkat keras. Tantangan superkomputer adalah sebagai berikut :
o   Superkomputer menghasilkan panas yang berlebihan dan harus didinginkan dengan segera.
o Superkomputer harus mempunyai waktu latensi (waktu yang diperlukan untuk perambatan sinyal) antar komponen yang sangat singkat.
o   Superkomputer memerlukan dan menghasilkan data dalam jumlah yang sangat besar dalam rentang waktu yang sangat singkat, sehingga diperlukan bandwidth media penyimpanan luar (external storage) yang cukup untuk menjamin bahwa informasi dapat ditransfer dengan cepat dan dapat disimpan ataupun diperoleh kembali dengan akurat.

2.     Sejarah Singkat Superkomputer
Superkomputer diperkenalkan tahun 1960 dirancang oleh Seymour Cray di Control Data Corporation (CDC), yang memimpin pasar pada tahun 1970-an sampai Cray kiri untuk membentuk perusaan sendiri, Cray Research. Cray kemudian mengambil alih pasar superkomputer dengan desain baru, memegang posisi teratas di superkomputer selama lima tahun (1985-1990). Per juli 2009, Cray Jaguar adalah superkomputer tercepat di dunia.
Superkomputer yang dikembangkan oleh CDC merupakan prosesor skalar yang lebih cepat sepuluh kali dibandingkan mesin tercepat yang ditawarkan oleh perusahaan lainnya. Pada tahun 1970an, superkomputer dikhususkan untuk bekerja pada prosesor vektor. Pada permulaan dan pertengahan tahun 1980an, mesin yang terdiri dari beberapa prosesor vektor yang bekerja secara paralel menjadi sesuatu yang standard. Pada umumnya prosesor yang dilibatkan berjumlah antara empat sampai enam belas. Pada akhir tahun 1980an dan tahun 1990an, peralihan dari prosesor vektor ke MPP(massive parallel processing) yang terdiri dari ribuan CPU. Superkomputer dewasa ini merupakan komputer cluster yang telah disesuaikan sekaligus memanfaatkan kelebihan prosesor dan mengkombinasikan dengan interkoneksi.

3.     Tujuan Superkomputer
Superkomputer sangat berguna untuk perhitungan intensif seperti masalah yang melibatkan fisika kuantum, peramalan cuaca, iklim penelitian, pemodelan molekul (komputasi struktur dan sifat senyawa kimia, biologi makromulekul, polimer, dan Kristal), simulasi fisik (seperti simulasi pesawat terbang dalam terwongan angina, simulasi peledakan senjata nuklir, dan riset fusi nuklir).
Kemampuan komputasi biasanya didefinisikan sebagai penggunaan maksimum daya komputasi untuk memecahkan masalah yang besar dalam jumlah waktu terpendek. Kapasitas komputasi adalah efisiensi dalam penggunaan daya komputasi yang efektif untuk memeceahkan masalah yang agak besar atau masalah kecil yang banyak atau untuk mempersiapkan kemampuan sistem yang akan dijalankan


PENUTUP


Dari perbandingan diatas dapat dilihat bahwa pemrosesan paralel dan superkomputer memiliki perbedaan dan persamaan. Salah satu diantaranya mengenai biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan, operasional, dan pemeliharaan biaya yang dibutuhkan oleh superkomputer lebih tinggi dibandingkan dengan pemrosesan paralel. Namun, berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa superkomputer melakukan komputasi secara paralel, dengan kata lain superkomputer sama dengan komputer paralel, yaitu sama-sama melakukan komputasi paralel.


REFERENSI


3ANAPOE3. (2013). Komputasi dan Parallel Processing. (Online). Tersedia : http://3anapoe3.wordpress.com/2013/06/10/komputasi-dan-parallel-processing/ [diakses 9 januari 2015]
Hidayat, Syarif. 2006. “Pemrosesan Paralel Menggunakan Komputer Heterogen”. 1-6.
Leliana Cintia. (2013). Artikel Komputasi dan Parallel Processing. (Online) Tersedia: http://cintialeliana.blogspot.com/2013/06/artikel-komputasi-dan-parallel.html [diakses 9 Januari 2015]
Mateti, Prabhaker, 2005, “Cluster Computing withLinux”.
Nilawati, Desi. (2011). Apa itu Super Komputer. (Online). Tersedia : http://desinilawati.blogspot.com/2013/12/apa-itu-super-komputer.html [diakses 9 januari 2015]
The National Academies Press. 2005. Getting Up To Spedd The Future Of Supercomputing. Washington
Umar, Jefri. 2008. “Perbandngan Pemrosesan Paralel dengan Superkomputer”. Makalah pemrosesan         paralel, Sumatra Utara.
Unknown. Tersedia :http://en.wikipedia.org/wiki/Super_computer 1 November 2008 [diakses 10 januari 2015]

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam hal pembahasan ataupun penulisan. Terima kasih telah berkunjung ^^